Jakarta, Indonesia – [15 Desember 2025] – Terminal Petikemas Koja (TPK Koja), usaha patungan antara PT. Hutchison Ports Indonesia dan PT Pelabuhan Indonesia (Persero), telah mencapai tonggak penting dalam ekspansi operasionalnya. Sebagai bagian dari Perjanjian Investasi Strategis Bersama, TPK Koja telah menerima pengiriman utama pertama berupa Crane berkinerja tinggi yang dirancang untuk meningkatkan efisiensi dan mendukung masa depan maritim yang lebih berkelanjutan.
Meningkatkan Kapasitas Perdagangan Global
Investasi strategis ini merupakan komponen inti dari peta utama TPK Koja untuk memodernisasi infrastruktur, memungkinkan terminal untuk menangani kapal yang lebih besar dan throughput yang lebih tinggi dengan tingkat presisi yang lebih baik. Paket pengadaan lengkap mencakup pembelian 3 Super Post Panamax Quay Container Crane (QCC), 4 Electric Rubber Tyred Gantry Crane (e-RTGC), 1 Reach Stacker, 6 Head-truck dan 6 Chassis.
Batch pertama, yang terdiri dari 2 QCC dan 4 e-RTGC, tiba di Pelabuhan Tanjung Priok pada tanggal 9 Desember 2025. Setelah berhasil berlabuh di Dermaga TPK Koja pada tanggal 12 Desember, peralatan tersebut kini sedang menjalani uji coba pengoperasian yang komprehensif.
Komitmen terhadap Logistik Ramah Lingkungan
Sejalan dengan komitmen global Hutchison Ports terhadap keberlanjutan lingkungan, e-RTGC baru ini mewakili pergeseran signifikan menuju operasi lapangan tanpa emisi. Dengan beralih dari mesin bertenaga diesel tradisional ke alternatif listrik, TPK Koja secara aktif mengurangi jejak karbonnya dan mendukung inisiatif "Pelabuhan Hijau" di Indonesia.
Menyongsong ke Depan hingga 2026
1 QCC Super Post Panamax yang masih belum terkirim, diperkirakan akan tiba pada pertengahan Januari 2026. Setelah unit terakhir terintegrasi, TPK Koja akan memasuki era baru logistik maritim, menawarkan keandalan layanan yang lebih baik dan waktu penyelesaian yang lebih cepat bagi mitra global shipping line.



